Selasa, 09 April 2013

Satu Lautan Dan Satu Samudra


Ada suatu fase dalam hidup dimana saya merasa ambigu terhadap perasaan dan keyakinan saya. Sekian banyak cerita tauladan dan tata aturan yang dipelajari belum tentu mengantarkan saya melangkah sejengkalpun terhadap keyakinan saya. Lalu bagaimana? Berubah haluan menjadi "pura pura lupa" atau mencari sudut pandang lain tentang keyakinan saya? Saya secara pribadi memutuskan mencari sudut pandang lain dengan mengaitkannya pada bentuk 'energi'. Pahala, dosa dan perilaku saya dicampur menjadi suatu bentuk energi dalam jiwa. Setelah beberapa waktu berjalan ternyata apa semua yang tersarankan membawa energi2 positif ketentraman dalam hati dan apa yg dilarang membawa kegelisahan jiwa.

Satu Lautan dan Satu Samudera menjadi bagian dari hidup saya. Satu lautan yang mengantarkan saya terhadap satu keyakinan.Saya berkeyakinan tinggi bahwa laut yang saya beri nama Defined Sea (yang tergambarkan) membuat saya memiliki keyakinan dimana Tuhan ‘tidakselalu’ atau ‘mungkin tidak akan’ atau ‘mungkin akan’ mengikuti setiap harapansaya. Defined Sea membuat saya berpikir tentang rasa aman,tentram, bahagia, ketakutan, kekuatan, dosa, pahala, sukses dan gagal bersama keyakinan terhadap Tuhan.

Sudut pandang saya terhadap Defined Sea mengenal lautan perbuatan dosa selalu diiringi dalam bentuk peperangan batin. Ingin tapi tidak (karena dosa). Defined Sea membuat saya selalu bingung dan kadang kehilangan pegangan. Namun, keyakinan yangmenyebabkan Undefined Sea dalam konteks kegelisahan jiwa menyebabkan saya menang karena ketakutan akan dosa walaupun hanya sedikit. Defined Sea menyebabkanreal effort dalam setiap jam kerja saya. Defined Sea juga mengantarkan harapan dan cita-cita tertinggi saya. Konsep takdir Tuhan menyelimbuti Defined Sea. Itulah dimana kekuatan iman sangat dibutuhkan.

Defined Sea membutuhkan kekuatan konstan atau berkesinambungan untuk mempertahankan setiap volumenya(isi dari keyakinan tsb.). Semakin saya mampu mempertahankan Defined Sea  dengan segala macam dan bentuk usahanyamaka saya yakin Defined Sea akan menjadi samudera dengan luasan yang tak terhingga(harapan, cita2, rejeki). Begitupun sebaliknya, jika Defined Sea saya dihilangkan pondasinya, maka mungkin Defined Sea akan secepatnya surut perlahan-lahanmengikuti sampai dimana saya telah selesai menghancurkannya, mengabaikannya dan melupakannya lalu dipertemukannyalah dengan Takdir Tuhan yang tidak pernah diharapkan. Itulah Defined Sea yang kadang menakuti saya dan kadang pula memotivasi saya.

Lalu bagaimana dengan Cobaan Tuhan terhadap Defined Sea yangterjaga pondasinya?  Karena iman adalah pondasinya, dimana ada pepatah mengatakan “Curigalah jika orang beriman tidak diberi Cobaan oleh Tuhan-nya”, berusaha tapi hasilnya nihil(nol besar). Pandangan saya mengenai ini adalah 1)Karena Tuntutan orang beriman 2)Bukan Takdir 3)Coba Lagi. Poin ke-3 menjelaskan pada nilai kesanggupan iman dalam mempertahankan Defined Sea dengan tingkat keyakinan yang sangat tinggi. Dengan kata lain double fates (takdir ganda) didalam cobaan, yakni takdir gagal dan takdir kesempatan. Double Fates semacam ini didalamnya terdapat unsur kesempatan berhasil (tanpa meningalkan keyakinan bahwa takdir tetaplah Tuhan yang menentukan). Hampir sama seperti poin ke-3, untuk poin-2 secara mutlak ditetapkan secara “blacklist” oleh Tuhan tanpa double fates.Kesia-siaankah ini? Saya rasa tidak! Karena jika takdir Tuhan itu benar, Tuhan takkan membiarkan itu terjadi jikalau ada maksudnya.

Ada seorang kakek bernama Tuan Rex yang hidup sendiri.Ceritanya Tuan Rex menemukan anak harimau yang pinsan tenggelam di dekat sebuah sungai tempat dimanaTuan Rex mencari ikan.Tuan Rex menolongnya dan membesarkannya selama beberapa Tahun, tetapi setelah harimau yang diberi nama Max tersebut tumbuh dewasa di saat kondisi Max lapar berat dan tidak ada makanan, munculahinsting liarnya dan hampir membunuh tuan Rex. Karena maksud tuan Rex yang malang ini baik mau menolong Max, maka semuanya tidaklah sia-sia dimata Tuhan jikalauTuan Rex mati dimakan Harimaunya. Itulah takdir Tuan Rex yang pertama. Tidakada kesempatan apapun bagi Tuan Rex karena Takdir Tuan Rex adalah mati dimakan harimaunya. This is about Blacklist Fate.

Takdir Tuan Rex yang kedua. Lalu bagaimana nasib Max saatTuan Rex sedang kecewa karena harimaunya hendak memakannya? Max yang diabaikanTuan Rex, akan kelaparan saat Tuan Rex tidak memberinya daging seperti biasanya. Mungkin saat insting liarnya terpendam jauh ke dasar hatinya yang sedang mengingat Tuan Rex, Max akan menghampiri Tuannya, dan disinilah gambaran konsep ke-3. Kesempatan! Mungkin Tuan Rex  akan tidak sudi dan benar-benar membuang Max,tapi karena Max adalah teman hidup tuan Rex, maka Tuan Rex mencoba inisiatif untuk melatihnya menjadi harimau yang penurut dengan mengendalikan insting liar Max. Itulah gambaran Defined Sea dengan tingkat keyakinan yang sangat tinggi. Keyakinan Tuan Rex sangat tinggi untuk melanjutkan hidup bersama Max walaupun mempertaruhkan nyawanya. Efeknya bisa terjadi seperti ini, Max terlatih dan bisa mengontrol insting liarnya karena Tuan Rex telah melatihnya. Tuan Rex dan Max menjadi bersama tanpa ada rasa takut dari Tuan Rex. Ini adalah pencapaian maksimal Tuan Rex. This is about Double Fates.

Samudera sejak dulu telah sukses menunjukan pada saya bahwa samudera itu lebih luas daripada lautan. Sedangkan lautan (defined Sea) yang terjaga yang sudah saya jelaskan ini tidak mudah untuk di tempuh.Defined Sea yang terjagayang berhasil kita kembangkan dengan pondasi iman sehingga menciptakan Samudera yang lebih luas. Setelah Defined Sea, saya ingin mengitari Samudera, samudera ini saya beri nama The Heaven Of The Sea. Tujuan Defined Sea yang sesungguhnya adalah menuju The Heaven Of The Sea.