Apakah kau mendengar suara hatiku?
Apakah kau melihat air mata yang mengalir dipipiku?
Jika ada yang bertanya hal apa yang paling kuinginkan di
dunia ini, kan ku jawab hanya kau seorang, hanya kau yang ku butuhkan.
Apakau benar-benar mencintaiku?
Mengapa kau selalu menghindariku?
Mengapa kau selalu menjauh dariku?
Jika kau benar mencintaiku, kumohon tetaplah disisiku.
Jangan pergi dariku, karena aku membutuhkanmu.
Kau telah membuatku tergila-gila padamu.
Kau membuat hatiku berbunga-bunga.
Tapi kau juga membuat aku menangis karena cinta.
Cinta yang tertahan karena mu.
Kadang rasanya kau begitu dekat hingga bisa kugapai hatimu.
Meski hanya seolah-olah saja.
Tapi jika aku melakukannya, berusaha menggapai hatimu, kau
akan mulai menjauh dariku.
Oh, alangkah menyesalkan sekali, tapi sekaligus mendebarkan.
Sepertinya cintaku padamu ini hanyalah cinta yang bertepuk
sebelah tangan.
Cinta yang keindahannya hanya kurasakan sendirian.
Kadang kumerasa menumbuhkan cinta ini begitu sia-sia, begitu
bodoh.
Tapi apalah daya, cinta ini telah menguasai hatiku.
Jika nanti pada akhirnya aku menyerah pada rasa ini,
bolehkah aku memohon sesuatu padamu?
Demi suatu yang kita lakukan bersama, demi segala
kebersamaan yang pernah kita jalani.
Meski bagimu aku bukannlah siapa-siapa.
Tapi bolehkah aku memelukmu untuk sekali saja?
Akankah kau memberiku kesempatan untuk mengucapkan salam
perpisahan?
Kumohon, kelak jangan lupakan aku.
Jangan lupakan kenangan kebersamaan kita.
Kumohon, berhentilah seolah kau mendekatiku!
Jika yang kau lakukan hanyalah menjauhiku saat aku berusaha
lebih dekat denganmu.
Cinta yang kurasakan sendirian, cinta yang tak terbalas,
cinta yang bodoh dan sia-sia.
Saat kita berjumpa lagi kemudian hari, kuharap tak ada salam
perpisahan yang terucapkan.
Meski hatiku selalu merapalkan aku mencintamu tapi hanya
bisa tertuang lewat air mata.
Air mata yang mewakili kata-kata.
Permintaan maafku karena telah lancang mencintaimu.
Kata-kata itu pada akhirnya tersembur juga meski telah
kutahan dan kusembunyikan rapat-rapat.
Pada akhirnya akulah yang mengatakan aku mencintaimu, meski
dengan permohonan maaf berulang-ulang.
Maafkan aku karena mencintaimu.
Biarkanlah saja aku mencintaimu, cinta yang kutanggung
sendiri, cinta yang tak terbalas, cinta yang begitu bodoh dan sia-sia.
Biarkanlah saja, karena dengan begitu hatiku tak terasa
dingin dan sepi.
“I know who was in your mind and your heart "