Minggu, 23 Juni 2013

Dunia Hidup dan Mati



Ini adalah pukulan yang sangat keras. Mendengar kekecewaan mereka. Betapa banyak orang yang ku sakiti. Bagaimana aku tahu ini menjadi membosankan saat semuanya berakhir dengan tidak bahagia? Aku mencoba untuk bertahan dari sisi yang licin. Mereka semua menjatuhkanku, saat aku tahu bahwa sedikit keringat tidak akan berarti apa-apa.Ya, bagaimana aku tahu sesuatu yang  tidak ada telah merampasku? Kekosongan inilah yang seharusnya aku tuliskan dengan tinta sejarah. Katanya kebaikan berbanding terbalik dengan kejahatan. Apa itu kebaikan? Apa itu kejahatan? Dimanakah tolak ukur bahwa ini baik dan itu tidak? Dimana? Dimana? Atau apa? Aku dengar berulang kali bahwa kehidupan disini takkan berakhir dengan indah. Bahkan sekian cinta dari Tuhan yang menggoresnya takkan merubahnya menjadi takdir yang terbalik. Itulah yang tertulis. Karena aku memiliki kedua sisi, aku bisa merasakan seluruh dunia ini menangis. Terkadang mereka ingin segera mati. Tapi aku tak ingin mereka cepat pergi. Disinilah aku, menggoreskan sedikit kekeliruan. Dan aku ingin mati. Dunia harus mati. Tapi aku hidup. Aku bisa melihat semuanya.
Sekali lagi, dimanakah orang-orang yang kusakiti? Mengertilah bahwa aku tak selalu sama. Dunia tak selalu sama. Aku suka bagian yang kau benci. Karena aku tahu, kita tak selalu sama. Tapi kita sama di dua sisi. Aku, kau dan dia menentukan dunia ini bertahan dari tangisan dan teriakan yang nantinya akan mengguncang kita semua. Aku tahu dunia ini sedang tidak bahagia, aku bilang, aku bisa menghadapinya dengan sisi yang bertentangan. Aku bilang dunia ini indah, bukan untuk berpura-pura. Dunia ini memang indah. Entah sisi yang mana yang berkata itu.