Jumat, 24 Mei 2013

Toilet Sebagai Renungan


Suatu hari saya baru pulang dari sekolah. Sampai di rumah, Ibu saya ngomel-ngomel. Tiba-tiba saja rumah ini seperti gedung DPR.

“Tuh, Coba Saudara lihat! Rakyat kita membangkang! Masak buang kotoran di singgasana Presiden?”, sahut Ibu Menteri Dalam Negeri.
“Masya Allah?!! M asak sih Bu?Mungkinkah ada sesuatu hal yang membuat mereka demikian? Apakah kekurangan lapangan permakanan ataukah mereka tidak suka dengan UUK  kita?”, jawab saya selaku Menteri Pendidikan, Menteri Luar Negeri dan Menteri Permandian.
 “Mana saya tahu! Mereka menjadi anarkis.Ya, coba saudara bayangkan bilamana Presiden melihat kejadian ini? Apa saudara rela melihat rakyat-rakyat kita dibuang?”, Sambung Ibu MenDalNeg.
“Tidak!”, saya sontak menjawab.
“Lalu apa yang seharusnya kita lakukan? Apa saudara punya ide?”, respon Ibu MenDalNeg.
“Tunggu sebentar, saya tidak paham. Mengapa mereka menjadi decatisasi (kucing modern yang kehilangan nilai kekucingannya). Padahal mereka kan so imut dan so centil?”
Ibu MenDalNeg terbengong. “Itu bagaimana maksudnya?”
“Ya, Bu..begini. Mereka masih 3 bulan. Jika kita kaitkan pada kehidupan manusia, Rakyat kita sedang ABG dan Labil. Coba pahami!”.
“Anda kan yang menjadi menteri pendidikannya, coba anda analisa lebih rinci”
‘ya, saya pikir ini saatnya mereka memasuki yang namanya UTS atau Ujian Toilet Seharian”
“Hahahahha…gak ngerti saya!”
“Jadi, kita kurung mereka di toilet malam ini supaya Stabil. Nah, kan kalau mau Buang Air Kecil ataupun Besar mereka pasti mau tak mau harus dibuang disitu!”
“Sepertinya ada kemungkinan berhasil! Baiklah semoga program ini berhasil!”

Keesokan harinya..
Ibu MenDalNeg bersorak, “YIPEEE LALA YEE YIPEEE LALA DOOO!! BERHASIL BERHASIL BERHASIL HORAAAAAAY”
Saya terbengong, “Ada apa Ada Apa? Ada Dora the Explorer?? MANAAAAAAAAAAA????”
“Bukan itu! Lihat dong, program anda sukses 100% ^_^”
“oohh,,,sudah ku prediksi. Hahaha…”
“ngomong-ngomong metode apa yang saudara lakukan sampai sesukses ini?’
“Oh itu gampang, sebelum saya jebloskan mereka ke toilet, saya kasih mereka TIPS.
Tips yang pertama saya menyiapkan 2-3 cukil nasi hangat lalu saya campur dengan ikan tongkol, terakhir saya kasih BON CABE, dan akhirnya mereka sakit perut dan mau tidak mau proses untuk Buang Air pasti ditempat ini (sambil saya tunjuk toilet)”
“WAH WAH WAH..Keren juga ya ide saudara ini”
“HA HA HA.. Ayo kita tertawa bersama-sama”
"HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA!!!"

Dan akhirnya sesi ini diakhiri dengan high five berulang-ulang.


Itulah pelajaran bagi CAESAR DAN DEBORA. Yang asalnya mereka suka buang air dimana-mana, terutama yang suka bikin Ibu sama geram ya di Kasur. Makanya rutinitas Ibu saya nyuci Sprei sama seperti rutinitas Caesar dan Debora buang air. Tadinya Ibu saya sempat marah gak ketulungan, mungkin sudah capai dan kesal. Jadi Ibu saya berencana mau membuang mereka. Tapi setelah ada Metode UTS mereka tidak lagi buang air dimana-mana. Sekarang mereka sudah hideng alias mandiri jika ingin buang air dan tempatnya pasti di toilet
. Hehe..

Nah bagi temen-temen yang punya kucing atau peliharaan lainnya yang agak membangkang, temen-temen bisa coba metode saya ini.

Hehehhe..terimakasih ya.


P.S : Cerita ini Nonfiktif tapi kalau lebaynya memang Fiktif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar