Ini adalah pukulan yang sangat keras. Mendengar kekecewaan
mereka. Betapa banyak orang yang ku sakiti. Bagaimana aku tahu ini menjadi
membosankan saat semuanya berakhir dengan tidak bahagia? Aku mencoba untuk
bertahan dari sisi yang licin. Mereka semua menjatuhkanku, saat aku tahu bahwa
sedikit keringat tidak akan berarti apa-apa.Ya, bagaimana aku tahu sesuatu yang tidak ada telah merampasku? Kekosongan inilah yang seharusnya aku
tuliskan dengan tinta sejarah. Katanya kebaikan berbanding terbalik dengan kejahatan. Apa
itu kebaikan? Apa itu kejahatan? Dimanakah tolak ukur bahwa ini baik dan itu
tidak? Dimana? Dimana? Atau apa? Aku dengar berulang kali bahwa kehidupan disini takkan
berakhir dengan indah. Bahkan sekian cinta dari Tuhan yang menggoresnya takkan
merubahnya menjadi takdir yang terbalik. Itulah yang tertulis. Karena aku memiliki kedua sisi, aku bisa merasakan seluruh
dunia ini menangis. Terkadang mereka ingin segera mati. Tapi aku tak ingin
mereka cepat pergi. Disinilah aku, menggoreskan sedikit kekeliruan. Dan aku
ingin mati. Dunia harus mati. Tapi aku hidup. Aku bisa melihat semuanya.
Sekali lagi, dimanakah orang-orang yang kusakiti?
Mengertilah bahwa aku tak selalu sama. Dunia tak selalu sama. Aku suka bagian
yang kau benci. Karena aku tahu, kita tak selalu sama. Tapi kita sama di dua
sisi. Aku, kau dan dia menentukan dunia ini bertahan dari tangisan dan teriakan
yang nantinya akan mengguncang kita semua. Aku tahu dunia ini sedang tidak bahagia, aku bilang, aku
bisa menghadapinya dengan sisi yang bertentangan. Aku bilang dunia ini indah,
bukan untuk berpura-pura. Dunia ini memang indah. Entah sisi yang mana yang
berkata itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar